KESAKSIAN SEORANG PERAWAT YANG MENANGANI PASIEN LGBT

MENGERIKAN! 
KESAKSIAN SEORANG PERAWAT YANG MENANGANI PASIEN LGBT

 
Seorang perawat bernama Zulia Alviana memberikan kesaksian mengerikan soal pelaku LGBT.
Melalui akun facebooknya, wanita yang sekarang berdinas di Cibubur, Jakarta Timur itu mengungkapkan bagaimana daya rusak dan nasib tragis para pelaku penyimpangan seksual itu selama dalam perawatannya.

Berikut tulisan aslinya tanpa diedit oleh Redaksi.
“Allah kasih hadiah luar biasa buat saya,,,
begitu lulus langsung diterima jadi pns..
Trus ditempatin di ruang isolasi,
sempet ngerawat flu burung,
swine flu dan nyambi ngerawat pasien HIV.

11 tahun jd perawat,
9 tahun ngerawat pasien hiv stadium 3-4..
Menyaksikan sendiri sakaratul maut yg begitu menyeramkan…..

Tren penyebab hiv kian bergeser  kesimpulan dari pengalaman jd perawat. Kalo dulu banyak pasien terkena hiv karna IDU yang sharing needle, tetep ada juga yang dari sex bebas dan banyak juga pasien kaum elgebete.

Klo sekarang, pasien hiv yang karena IDU udah sedikit, soalnya jenis putaw juga udah jarang dipake… Krn trennya skrg ke shabu, gorilla, tramadol dll…

Yang karena sex bebas selalu ada dan masih tetep banyak yg dari kalangan elgebete… Bahkan sempet diruangan ngerawat pasiennya elgebete semua…
Jadi saya nyimpulin sendiri kalo elgebete itu ya ujungnya pasti hiv.. Karna lobang yg dipake bukan lobang semestinya, gampang banget luka, lecet dan jadi pintu masuk virus hiv.
Beberapa kali ngobrol sama pasien dan penunggu pasien… Ada istri yg pernah nge gap in suaminya lagi campur ama laki2 lain..

Ada juga kisah anak muda yg merantau, izin sama orang tuanya kerja di jakarta.. Dan disini kerja nya jd cowo jadi2an dimalam hari….
“gw kalo dandan cantik sus,,,, pangkalan gw kan ga jauh dari pangkalan psk yg cewe beneran, tp pelanggannya lebih rame di tempat gw”
“trus, loe dibayar berapa? Dan semalem bs berapa pelanggan?” tanyaku 
“ya macem2, biasanya 50rebu. Kadang lebih. Kalo pelanggannya bule suka ngasih lebih…
Semalem gw bisa 6 pelanggan dan paling banyak pernah 10 orang sus”
“loe aslinya dari mana? Keluarga loe tau,disini loe kerjanya jadi banci?”
“gw dari lampung sus, ya ga tau lah keluarga gw kalo gw kerja jd banci.. Kalo pulang kampung gw jadi lekong, nyokap taunya gw kerja di pabrik” 

Percakapan di lain waktu, dengan orang yang berbeda, tetep dengan elgebete. Saat itu dia sedang besuk temennya yg sedang dirawat. Dirawat karna hiv dan juga karna dia elgebete.. 
“loe juga gawe jadi cewe jadi2an?” tanyaku memulai percakapan.. 
“iye sus, ya mau cari duit gimana lagi”
“trus,loe punya pasangan tetep ga?”
“ya nggak lah, gw males… Jadi mending kaya makan nasi padang aja, makan trus buang, ngapain ounya pasangan tetep”
” loh kenapa?”
” Yg kaya gw kan hampir semuanya minum ARV ( arv adalah obat anti retroviral, penekan virus HIV ), gw cuma nunggu waktu aja ini.. Udah rutin periksa sih, alhamdulillah masih non reaktif, soalnya gw pake kondom terus. Tapi kan ga semua pelanggan mau pake kondom. Kalo gw punya pasangan tetep, gw males ngurusinnya kalo pas die sakit.. Rempong cyiin, kan gw harus kerja cari duit” 

Dan masih banyak percakapan2 lain…. Hampir semua pasien yg begitu, bermasalah dengan lobang anusnya, ya luka sampe bonyok lah, yang ga bs ngontrol bab nya lah.. Macem2 pokoknya…

Disaat-saat sulit seperti itu, yang ngedampingin mereka mayoritas adalah ibu nya udah dikecewakan krn kelakuannya, istrinya yg dikhianatin.
Ada juga sih, yang diurusin ama pacar/istrinya yang juga cewek jadi2an tapi itu ga banyak dan ga lama.. Setelah itu mereka ditinggal… Ngiluuu…

Saya perawat, dan jujur, jika bukan karena tanggung jawab profesi,, GAK pengen banget rasanya ngurusin pasien kaya begitu.
Bayangin muaknya mesti ngelakuin perawatan luka di sekitar lobang anus yg udah ngelakuin hal yg menurut saya menjijikkan..

Saya ibu,, saya berharap banget kaum ini segera taubat dan segera sembuh… Elgebete ini penyakit menular berbahaya yang berhadiah penyakit menular lain yg sama berbahayanya….

Ya Rabb, lindungi anakku.. Engkau sebaik2nya penjaga dan pelindung… Saya ibu, yang berjuang membangun peradaban di zaman now yang crowdednya luar biasa… 
Ya Allah mampukan aku…




 

MERCUSUAR DI TANJAB BARAT

MERCUSUAR PPP
DI TANJUNG JABUNG BARAT
TAMAN ANCOL BEACH KUALA TUNGKAL
PROVINSI JAMBI









(Team Medsos DPW PPP Prov.Jambi)

 

GALERI SILATURAHMI KE DPC PPP KAB.TANJABBAR



GALERI SILATURAHMI DPW PPP PROVINSI JAMBI
KE DPC PPP KAB. TANJUNG JABUNG BARAT






















BALIHO HARI LAHIR PPP

BALIHO HARI LAHIR
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
45 TAHUN
 ( 5 Januari 1973 - 5 Januari 2018 )



LOGO HARLAH





DESA SODOM YANG ALLAH LENYAPKAN DALAM SEMALAM



KISAH NYATA DUKUH LEGETANG,
DESA SODOM YANG ALLAH LENYAPKAN DALAM SEMALAM

Masih ingat dengan kisah kaum sodom yang terjadi di zaman Nabi Luth a.s.?
Ternyata kisah yang serupa pernah terjadi di suatu daerah di Indonesia.

Apa yang kita tangkap ketikan mendengar kaum Nabi Luth?
Tidak lain dan tidak bukan adalah kaum homo atau kaum yang senang melakukan persetubuhan sesama jenis.

Suatu perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT, karena bencinya Allah SWT langsung menurunkan azab dengan menenggelamkan dan membinasakan secara bersamaan.

Mirisnya, perbuatan-perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT ini kini mulai terang-terangan muncul di masayarakat umum. Termasuk di Indonesia negara yang mayoritas penduduknya muslim.

Kaum Sodom dan Gomoroh adalah kaum pada zaman Nabi Luth.a.s yang dilaknat oleh Allah SWT karena ulahnya yang senang bermaksiat.

Ternyata kisah ini pernah berulang pada tahun 1955 di suatu daerah yang bernama Dukuh Legetang, Banjarnegara, Jawa tengah.

Sayangnya, kisah nyata yang mengandung banyak pelajaran hidup ini tidak pernah disinggung sedikitpun dibangku sekolahan.

Wajar jika sekarang banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui kejadian yang menimpa Dukuh Legetang yang cukup menggemparkan itu.

Dukuh Legetang adalah sebuah dukuh makmur yang lokasinya tidak jauh dari dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Dukuh adalah istilah orang Jawa untuk menyebut Pedukuhan (wilayah yang kedudukannya di bawahnya kelurahan/desa).

Menurut kisahnya yang bersumber dari warga sekitar Dukuh Legetang yang kini sudah cukup banyak beredar di media internet, Dukuh Legetang merupakan suatu daerah yang tanahnya sangat subur. Sehingga pertaniannya sangat melimpah. Dan kualitas hasil pertaniannya pun lebih bagus dari daerah lainnya. Sayangnya para penduduknya tidak pandai bersyukur dengan kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT tersebut.
Mereka malah lalai dan asik dengan hasil bumi yang melimpah tersebut, mereka gunakan hasil panennya untuk kemaksiatan-kemaksiatan yang dibenci oleh Allah SWT. Judi, mabuk, dan zina menjadi kesenangannya.

Masyarakat dukuh Legetang umumnya ahli maksiat dan bukan ahli bersyukur. Perjudian disana merajalela, begitu pula minum-minuman keras (yang sangat cocok untuk daerah dingin).
Tiap malam mereka mengadakan pentas Lengger (sebuah kesenian yang dibawakan oleh para penari perempuan, yang sering berujung kepada perzinaan). Anak yang kawin sama ibunya dan beragam kemaksiatan lain sudah sedemikian parah di dukuh Legetang

Pada tengah malam tanggal 16 April 1955, menjelang pergantian hari, Dusun Legetang yang masuk dalam wilayah administrasi Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara, tiba-tiba lenyap dari permukaan bumi.

Penyebabnya adalah potongan puncak gunung/bukit Pengamun-amun yang beberapa minggu sebelumnya telah terlihat retakannya, pada malam yang dingin itu bongkahan tanah berukuran raksasa tersebut tiba-tiba “terbang” dan berpindah ke lembah dimana Dusun Legetang berada.

Sebanyak 332 jiwa penduduk Dusun Legetang dan 19 orang dari desa-desa tetangga yang tengah berkunjung ke dusun tersebut ikut tertimbun dan dianggap meninggal.
Beredar cerita tentang kondisi sosial masyarakat dusun yang sebagian besar berperilaku kurang terpuji, yang mengingatkan orang akan kaum Sodom Gomorah yang dihukum Tuhan dengan cara yang kurang lebih sama.

Yang sangat aneh dan menjadi misteri adalah, mengapa kawasan antara kaki gunung dan perbatasan Dusun Legetang yang berjarak beberapa ratus meter (jurang dan sungai), tidak ikut tertimbun.

Dukuh Legetang yang tadinya berupa lembah itu bukan hanya rata dengan tanah, tetapi menjadi sebuah gundukan tanah baru menyerupai bukit. Seluruh penduduknya mati. Gegerlah kawasan dieng…

Seandainya gunung Pengamun-amun sekedar longsor, maka longsoran itu hanya akan menimpa dibawahnya. Akan tetapi kejadian ini bukan longsornya gunung.




Suhuri (72) yang merupakan warga Pekasiran RT 03/04 menjadi salah satu saksi tragedi tersebut. Ia mengatakan, kejadian longsornya gunung Pengamunamun yang menenggelamkan Dukuh Legetang terjadi pada tanggal 16/17 April 1955, sekitar pukul 23.00 wib. 

Warga sekitar mendengar suara guntur (longsor) yang sangat keras. Waktu itu hujan turun sangat lebat, sehingga warga sekitar tidak ada yang keluar rumah. Pagi harinya, ketika hujan sudah mereda, warga pun mulai berdatangan menuju sumber kejadian yang terjadi semalam.

"Warga pun kaget, karena Dukuh Legetang yang tadinya merupakan suatu lembah yang sangat subur ternyata sudah tidak ada, yang ada hanyalah sebuah pucuk gunung Pengamun-amun yang longsor menimbun seluruh lokasi dusun Legetang bersama penduduknya". 


Yang membuat warga lebih kaget dan terheran-heran lagi, antara gunung Pengamunamun dan Dukuh Legetang terdapat jarak yang terpisahkan oleh jurang dan sungai. Namun jurang dan sungai tersebut sama sekali tidak terdapat tanda-tanda tertimbun longsor. 

Antara dukuh Legetang dan gunung Pengamun-amun terdapat sungai dan jurang, yang sampai sekarang masih ada. Jadi kesimpulannya, potongan gunung itu terangkat dan jatuh menimpa dukuh Legetang.

Misteri ini membuat orang-orang banyak yang berpendapat, bahwa pucuk gunung tersebut terangkat dan jatuh menimpa Dukuh Legetang.

Siapa yang mengangkat?
Bagi masyarakat awam ini masih menjadi misteri. Namun bagi umat muslim, Hanya Sang Pencipta gununglah yang mampu melakukan itu.



Pelajaran dari Kisah Nyata Dukuh Legetang 

Kisah ini tentu sangat mengingatkan kita dengan azab Allah SWT yang ditimpakan pada kaum Nabi Luth yaitu kaum Sodom dan Gomoroh.

Dan azab itu tidak berlaku untuk kaum Nabi Luth saja, azab itu bisa saja menimpa kaum zaman sekarang. Terbukti dengan kejadian nyata yang menimpa Dukuh Legetang.
Artinya sangat mudah bagi Allah SWT untuk mengazab manusia-manusia yang lalai dan ingkar pada-Nya.

Melihat fenomena zaman sekarang, yang mana kemaksiatan semakin merajalela, bahkan kaum sodom (homo) seperti kaum Nabi Luth yang diazab karena perbuatannya kini makin banyak bermunculan secara terang-terangan.

Kisah tenggelamnya dukuh Legetang ini mungkin bisa juga kita kaitkan dengan istilah istidraj, apa itu istidrajIstidraj adalah rizki yang banyak, melimpah tapi tidak membawa berkah malah merupakan suatu musibah. Hal ini sangat perlu diperhatikan pada diri kita.

Jika diri kita merasa rizki melimpah, hidup aman tentram, namun kualitas ibadah kita buruk, dan hati jauh dari mengingat Allah SWT. Maka sebaiknya segera bertaubat dan meminta petunjuk kepada Allah SWT.

Nabi SAW bersabda,
“Apabila engkau melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah.”

Kemudian Nabi SAW membaca firman Allah yang artinya,
“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka; sehingga bila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)



Wallahu A’lam.


Sumber: eramuslim, kaskus, sindonews, hikmahkehidupan